STUDI KASUS: SAKSI YEHUWA vs ROMA KATOLIK

Yang manakah kultus: Saksi Yehuwa atau Katolik
Menara Pengawal vs Katolik: Kultus?
Seorang Saksi Yehuwa berinitial NN di blog ini berdiskusi dengan Sdr. Julianus (seorang Katolik). Sdr. Julianus membuat beberapa pernyataan kepada Sdr. NN. Nah, dari pernyataan-pernyataan Sdr Julianus itu, Sdr/i. NN memberikan pertanyaan kepada saya sehubungan dengan pernyataan Sdr Julianus tersebut. Pertanyaan Sdr. NN adalah:
Buat Bpk. Awi:

Julian wrote:

1. Jadi maksud inkuisisi/ inquisition adalah untuk mempertahankan kemurnian iman Kristiani dan memberikan hukuman eks-komunikasi pada orang-orang yang tidak mau bertobat. Cara inkusisi diambil karena Oendekatan persuasif melalui khotbah pengajaran iman yang benar yang dilakukan oleh St. Dominikus dan para biarawan Dominikan tidak efektif/ berhasil.

2. Tentu saja ada kesalahan yang dilakukan oleh putera/i Gereja yang tidak menerapkan hukum kasih selama dalam proses inkuisisi ini. Inilah sebabnya Paus Yohanes Paulus II meminta maaf atas nama mereka, menjelang perayaan tahun Yubelium 2000. Di satu sisi, kita seharusnya melihat ketulusan dari Gereja Katolik untuk mengakui kesalahan ini dan dengan berani meminta maaf.

3. semoga Bapak bisa membuka hati bapak melihat secara keseluruhan bahwa Katolik itu: satu, kudus, dan apostolik.

Perhatikan Pak Awi 3 pernyataan dari Sdr Julian di atas :

Sdr Julianus mengakui bahwa Gereja Khatolik pernah berbuat salah yaitu melakukan praktek inkuisisi. Padahal inkuisisi sangat bertentangan dengan perintah Yesus di Mat 5:39. Artinya dalam situasi apapun seorang yang benar-benar Kristen tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan sekalipun tujuannya baik, untuk membela doktrin Alkitab. Jadi jelas ya bahwa gereja Khatolik salah.

Sdr Julian juga mengakui kesalahan Gereja Khatolik (lihat no. 2) dan di No. 3 sdr Julian bahkan mempercayai bahwa Gereja Khatolik adalah ..apostolic artinya kelanjutan dari rasul-rasul langsung.

Yang ingin saya tanyakan untuk Bpk Awi:

Bagaimana Bapak memandang sdr. Julian?

Apakah Sdr Julian sudah di Brain wash oleh gereja khatolik? Sehingga WALAUPUN gereja Khatolik telah melalukan kesalahan, ‘mati-matian’ sdr Julian masih membelanya, dan sekarang pun masih berada di Katholik?

Apakah Sdr. Julian juga mengalami hambatan psikologis? Bagaimana Bapak Awi memandang nya dari perspektif kultus?(Lihat Apakah Saksi-Saksi Yehuwa Adalah Kristiani)
Jadi inti pertanyaan Sdr. NN tersebut adalah:
  • Julianus mempercayai bahwa Gereja Khatolik adalah apostolic artinya kelanjutan dari rasul-rasul langsung sehingga menganggap ada suatu pemilihan ilahi.
  • Karena Sdr Julianus membela mati-matian gereja Katolik yang nyata-nyatanya telah berbuat salah yaitu bertentangan dengan pernyataan Kristus sendiri di  Mat 5:39 , apakah berarti Sdr Julianus telah di cuci otaknya oleh gereja Katolik?
Sebuah pertanyaan menarik, bukan? Bagaimana saya menjawabnya dalam perspektif kultus dan teologi? Saya akan membahasnya dalam 2 aspek yaitu perspektif kultus dan teologis.

Perspektif Kultus

Meskipun kelihatannya gereja Katolik agak mirip dengan ciri-ciri kultus, bahkan ada beberapa orang yang menyebutnya demikian, tetapi selama saya membaca buah pikiran karya Margaret Singer, Steve Hassan atau Lifton yang diakui dunia sebagai ahli kultus; tidak satupun menyebut gereja Katolik sebagai sebuah organisasi kultus. Bahkan di buku "Cults in Our Midst" oleh Margaret Singer, dijelaskan perbedaan antara organisasi kultus dibandingkan dengan gereja Katolik.[1]  Sebaliknya, jika Anda membuka website Steve Hassan, tertera foto-foto pemimpin kultus dunia, salah satunya adalah Charles Taze Russell, pendiri Lembaga Menara Pengawal. [2] 

Kita lihat kutipan dari buku Hassan yaitu Releasing the Bonds: Empowering People to Think for Themselves [3] memberikan 3 point bagaimana sebuah grup dapat disebut sebuah kultus destruktif:
  • Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership)
  • Penipuan (Deception)
  • Mind Control Destruktif (Destructive Mind Control)
Menurut Steve Hassan, ketiga 3 kriteria ini harus ada untuk membentuk sebuah grup kultus (sebetulnya tidak hanya Hassan mengatakan demikian, tetapi seluruh ahli kultus mengatakan 3 aspek tersebut harus ada). Sekarang kita kaji masing-masing dari 3 kriteria itu secara singkat saja dalam upaya menanggapi pertanyaan Sdr. NN.

Pertama kita lihat apa yang terjadi di dalam organisasi Menara Pengawal. Kedua, kita bandingkan dengan Roma Katolik. Karena saya bukan penganut Roma Katolik, saya persilahkan pembaca (khususnya penganut Roma Katolik) menilai sendiri atau memberi tanggapan apakah hal-hal tersebut ada di dalam Roma Katolik. Atau jika memungkinkan, saya persilahkan Sdr/i NN membuktikannya secara sah bahwa hal-hal yang demikian memang terjadi di dalam Roma Katolik.

Kepemimpinan Otoriter

Menurut Hassan secara mendasar destruktif kultus merupakan grup yang dipimpin oleh seorang atau sekelompok orang yang memiliki control yang penuh atas kehidupan anggotanya. Untuk mencapai kontrol yang mutlak atas para anggotanya, pemimpin kultus membuat klaim yang ekstrem adanya 'pemilihan ilahi'. Mengapa? Tentunya lebih mudah mengontrol dan meyakinkan orang untuk menjalankan maksud-tujuannya dengan mengklaim sesuatu yang bersifat ilahi dimilikinya daripada orang biasa-biasa saja, bukan? Orang akan terkesan dan lebih percaya dan tunduk kepada hal-hal yang bersifat supra natural. Contoh sederhananya saja, kasus Ponari, dukun cilik yang 'katanya' bisa menyembuhkan orang dengan 'batu saktinya'. Banyak orang percaya kepadanya daripada dokter.

Sebuah grup kultus menjadi destruktif ketika pemimpinnya secara aktif menggunakan kuasanya untuk menipu anggotanya agar dapat merampas individualitas dan kehendak bebas mereka dengan maksud-tujuan mencapai objektifnya. Apakah objektifnya? Peng-ekspoiltasian tenaga manusia (dibayar murah bahkan tidak dibayar sama sekali) untuk memperkaya dirinya DAN kewajiban para anggotanya untuk merekrut anggota baru. Dalam bahasan ini, saya tidak akan menjelaskan pernyataan saya 'merampas individualitas dan kehendak bebas' anggotanya karena membutuhkan ulasan tersendiri. 

Jadi jelas, bahwa tujuan utama seorang pemimpin kultus sebenarnya adalah secara aktif menipu anggotanya agar dapat merampas individualitas dan kehendak bebas mereka untuk tujuan pengeksploitasian anggotanya untuk memperkaya diri pemimpin kultus. Caranya yang paling mudah agar anggotanya menyerahkan kehendak bebas dan individualitasnya adalah dengan mengklaim dirinya mendapatkan 'pemilihan ilahi'. Bagaimana dengan Menara Pengawal? Tidak terbantahkan, Menara Pengawal mengklaim bagi dirinya memperoleh pemilihan secara ilahi pada tahun 1919. Dan jika kita kaji dengan cermat, pemilihan ilahi ini merupakan sebuah dusta karena bertentangan dengan akal sehat berdasarkan fakta-fakta yang ada. Silahkan lihat Bukti Klaim Palsu dan Natal dan Saksi Yehuwa

Bagaimana dengan Katolik? Ya, Katolik mengakui sebagai penerus para rasul (apostolik) seperti yang disampaikan oleh Sdr. Julianus. Apakah ada bukti-bukti pemilihan itu palsu seperti yang ada pada Menara Pengawal? Silahkan pembaca nilai sendiri dan berikan bukti sehingga pemilihan itu tidak masuk akal.

Sebuah organisasi kultus agama haruslah bersifat mutlak otoriter, artinya dirinya mengklaim sebagai satu-satunya jalan untuk menyelesaikan setiap permasalahan. Mempertanyakan otoritasnya disamakan dengan mempertanyakan otoritas Allah sendiri. Ia mengklaim memiliki 'kebenaran sejati' sehingga setiap orang harus bergabung dengan dirinya untuk mendapatkan keselamatan, sedangkan lainnya sesat dan kafir. Tidak boleh para anggotanya mempertanyakan kedaulatan ajaran pemimpin kultus. Mempertanyakan dan meragukannya, dapat membawa sebuah akibat yang fatal, seperti pemecatan dan pengucilan. Jika Katolik dulu, karena dinilai mengajarkan bidat, seseorang dapat memperoleh Inkwisisi. Tentunya dalam melaksanakan pemecatan, pengucilan, dan Inkwisisi diperhalus dengan istilah 'demi kasih, agar bertobat dan pengajaran demikian sesuai dengan ajaran Alkitab'.

Apakah Katolik menyatakan dirinya memiliki kebenaran satu-satunya sehingga mengikat hati nurani para anggotanya dan yang bertentangan dengannya dihukum? Dulunya memang demikian dengan Inkwisisinya. Tetapi bagaimana sekarang? Apakah Katolik menyatakan bergabung dengannya akan memperoleh keselamatan? Apakah ada suatu akibat jika tidak menuruti kehendak Katolik? Silahkan Sdr/i NN membuktikannya.

Bagaimana Menara Pengawal? Ya, organisasi ini begitu sarat dengan hal ini.  Setiap Saksi Yehuwa tidak diperbolehkan berpikir bebas dan bertentangan di luar ketentuan Menara Pengawal; bertentangan ia akan dipecat, keselamatan dan kesetiaan Saksi Yehuwa bergantung kepadanya, dan bahkan Menara Pengawal meminta para anggotanya untuk mengabdi secara eksklusif padanya.

Bagaimana pengeksploitasian tenaga para anggotanya misalnya bekerja tanpa mendapatkan bayaran yang layak? Apakah ada penekanan Katolik meminta penganutnya merekrut orang lain menjadi Katolik? Saya persilahkan pembaca menilainya.

Bagaimana dengan Menara Pengawal? Saya persilahkan pembaca menilai sendiri berdasarkan kesaksian para mantan Saksi Yehuwa; Kesaksian Bekas Saksi Yehuwa.

Penggunaan Penipuan dan Mind Control

Namun demikian, apakah kemudian Katolik melakukan penipuan terhadap para penganutnya? Saya persilahkan pembaca menilainya juga. Penipuan apa dan bagaimana yang dilakukan oleh Katolik dalam merekrut atau dalam upaya membuktikan ajarannya benar.

Sekarang kita bandingkan penipuan yang dilakukan oleh Menara Pengawal untuk membuktikan ajarannya itu benar, misalnya Kebohongan Lembaga Alkitab Dan Risalah Menara Pengawal dan SAKSI YEHUWA: YOHANES 1:1 & PENIPUAN. Pertanyaan sederhananya dan cukup menggunakan akal sehat adalah apakah mungkin Allah yang kudus mengangkat Menara Pengawal sebagai satu-satunya saluran komunikasi-Nya jika faktanya Menara Pengawal menggunakan penipuan?

Ulasan terakhir, bagaimana dengan penggunaan mind control?


Bagi pembaca yang kurang memahami salah satu teknik 'mind control' yang digunakan oleh pemimpin kultus, silahkan klik "Tunduk Dan Setia Pada Kaum Terurap Atau Yesus" sebagai sebuah contoh di mana Menara Pengawal menggunakan teknik yang disebut oleh Singer sebagai "Indirect Directives atau Perintah Tidak Langsung". Di link tersebut saya jelaskan bagaimana Saksi-Saksi Yehuwa secara langsung mengatakan kepada Anda bahwa mereka tunduk dan setia kepada Yesus 100% tetapi faktanya, tanpa disadari oleh mereka sebetulnya tunduk dan setia kepada kaum terurap daripada kepada Yesus Kristus.

Bagaimana dengan Katolik? Saya persilahkan Sdr/i NN membuktikan adanya teknik yang demikian ada di dalam Katolik.

Aspek Teologis

Dalam bagian ini, tidak ada sedikitpun di benak saya untuk membela Katolik karena saya sendiri mengakui bahwa apa yang dilakukan Katolik yaitu Inkwisisi begitu kejam dan tidak berprikemanusian terhadap orang-orang yang dianggap menganut bidat dan menentang ajaran Katolik. Dan hal yang demikian bertentangan dengan hukum kasih yang diajarkan oleh Tuhan Yesus. Bahkan Sdr. Julianus mengakui kesalahan tersebut dan mengatakan bahwa Paus Yohanes telah meminta maaf akan hal ini secara terbuka.

Tetapi dasar atas segala sesuatu yang menyangkut teologi adalah Alkitab sebagai kebenaran yang mutlak. Memang benar praktek Inkwisisi begitu luar biasa kejam sehingga hal yang demikian tidak boleh lagi terjadi - dan faktanya tidak lagi, bukan? — apakah praktek sedemikian kejam hukumannya mati? Saya persilahkan Anda menyebutkan ayatnya.

Sebaliknya, bagaimana dengan Lembaga Menara Pengawal yang telah terbukti bernubuat palsu dan tidak terjadi? Apakah ada hukuman baginya? Ya ada, jelas ada. Saya bisa buktikan di kitab Ulangan 18:20-22 yaitu
Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? -- apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya."
Jadi, saya kira Sdr. Julianus ketika membela Katolik bukan karena di brain wash oleh Katolik ataupun mencoba merasionalisasikannya apalagi memiliki hambatan psikologis. Tetapi memang ia tidak melihat atau mungkin belum menemukan ada ayat yang mencantum hukumnya di Alkitab. Jadi tolong informasikan dia agar bisa bertobat. Jika ada ayatnya dan dia tidak bertobat juga, barulah kita bisa sebut ia dibrainwash, merasionalisasikan dan memiliki hambatan psikologis. Tolong bantu dia, ya dalam menemukan ayatnya?

Tetapi bagaimana dengan hukuman bernubuat palsu Menara Pengawal? Nah, ini yang menurut saya sungguh menggelikan. Baik Anda dan Saksi-Saksi Yehuwa manapun berupaya untuk membela Menara Pengawal dalam berbagai rasionalisasi dalam hal ini padahal Alkitab mengatakan dengan jelas hukumannya adalah MATI. Salah satu rasionalisasi adalah karena para nabi dan rasul juga berbuat salah maka tidak apa-apa jika Menara Pengawal berbuat salah dalam bernubuat. Padahal, ucapan ini pantas untuk Katolik, tidak untuk Menara Pengawal. Jadi siapakah yang dibrainwash ataupun memiliki hambatan psikologis di sini untuk tetap membela Menara Pengawal meskipun terbukti secara sah dan berdasarkan Alkitab akan dosa-dosa Menara Pengawal? Tetapi saya memahami mengapa para Saksi Yehuwa membela mati-matian organisasi Menara Pengawal, yaitu karena iman, kesetiaan dan keselamatan setiap Saksi Yehuwa bergantung kepada Menara Pengawal. Jadi sebenarnya, yang dipuja oleh Menara Pengawal adalah organisasi Menara Pengawal, bukan Allah Yehuwa!

Oleh sebab itu, berulang-ulang kali saya katakan kepada Saksi Yehuwa, jika memang Anda percaya — maaf semua Saksi ngomong demikian — kepada Kitab Suci Kristen sebagai Firman Allah; tentunya bisa melihat fakta ini. yaitu bernubuat palsu sangat bertentangan dengan Alkitab dan hukuman mati sebagai akibatnya. Tetapi karena yang Saksi-Saksi Yehuwa yakini adalah tafsiran Menara Pengawal atas Alkitab, maka berbicara dengan Saksi Yehuwa agak sulit pada tingkat yang rasional (Maaf). Mengapa? Karena standard kita jauh berbeda. Saya meyakini apa yang tertulis di Alkitab 100%, sedangkan Saksi Yehuwa percaya 100% apa yang ditafsirkan Menara Pengawal. Oleh karena itu, sampai kapanpun tidak akan ketemu, apalagi berbicara tentang doktrin.

Bagaimanakah kesimpulan akhirnya? Meskipun uraian yang saya buat sangat singkat karena topik tentang kultus menyangkut banyak hal, tetapi mudah-mudahan artikel ini membantu kita memahami tentang organisasi kultus lebih dekat lagi dan berdasarkan uraian singkat ini, saya tidak bisa melihat Katolik sebagai sebuah organisasi kultus. Sebaliknya, jika saya membandingkan dengan organisasi Menara Pengawal, jelas terbukti sebagai sebuah organisasi kultus.

Artikel terkait:
1. Artikel Kultus Menara Pengawal.
2. Apakah Saksi Yehuwa Nabi Sejati Atau Palsu Berdasarkan Alkitab?
3. Berpikir Dan Berpendapat Bebas, Bolehkah Bagi Saksi Yehuwa?
4. Mengungkap Organisasi Allah Berkedok Agama: Psikologi Kultus


”Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” (Matius 7:15)

[1] http://www.whyiamacatholic.com/SSPX/ChurchCult.htm
[2] http://freedomofmind.com/Info/index.php
[3] http://softwarecybernetics.com/Media/books/rtbChap1.php

19 comments :

  1. Halo Pak Awi...

    saya hanya baru bisa copas dulu, karena untuk 3-4 hari ini saya cukup banyak tugas yang mesti diselesaikan.

    Namun saya persilahkan untuk sdr Truthseeker dan sdr Maxi-Sam bisa menyanggah argument Bapak Awi ini.
    WALAUPUN bapak Awi sepertinya sudah tidak menanggapi nya lagi, namun sdr2 masih bisa memberikan pertanyaan2 retorik, yang walaupun tidak beliu jawab tapi paling tidak dapat dijawab oleh orang2 yang tulus lainnya.

    Cukup aneh kok memang cara berdiskusi Bpk. Awi ini, bisa 'ngambek'.
    (mohon maaf pak, mohon ditanggapi dengan positif ya ...)

    ReplyDelete
  2. Jelas skrg buat saya, sdr.Awi ini ternyata mengkultuskan Margaret Singer, Steve Hassan, dan tokoh sejenis sebagai "guru besar" dia untuk menentukan dan menghakimi agama mana yg absolute pasti disebut sesat.

    Sdr.Awi, Sebagai bahan riset anda, silahkan lihat situs di bawah ini:

    http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholicism_is_of_the_devil.htm

    http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_religion_exposed.htm

    Ada seorang blogger yang menerjemahkan situs itu ke dalam bahasa Indonesia :
    http://katholiksesat.blogspot.com

    Inti dari isi blog itu adalah KATOLIK penuh dengan konsep dan tradisi paganisme, spiritisme dan bahkan satanisme. Paus tidak hanya dikultuskan sebagai pemimpin mereka bahkan "disembah" oleh umat Katolik. Sangat jauh berbeda dgn SSY yang tidak pernah mengkultuskan pimpinannya bahkan berani memecat Badan Pimpinan mereka (contoh: Raymon Franz mantan badan pimpinan SSY yg pernah mengeluarkan buku2 utk mengkritik habis2an SSY), jadi istilah "badan pimpinan saluran komunikasi Allah" bukan harga mati, sebab seluruh badan pimpinan SSY pun bisa diturunkan bahkan dipecat jika mereka melanggar prinsip Alkitab. Setahu saya Paus tidak pernah dipecat oleh Katolik, karena sekali dinyatakan sbg tokoh tahta suci vatikan, tidak akan ada yg boleh menurunkannya apalagi memecatnya.

    Sudah banyak cendikiawan Kristen Protestan yg mengkritik Katolik sebagai organisasi sesat bersifat paganisme dan sinkretisme, makanya saya heran dengan anda yg masih berupaya membenarkan Katolik HANYA karena sudah terlanjur menyudutkan SSY lebih keras dibandingkan dgn agama2 lain yg pada faktanya lebih rusak daripada SSY.

    Apakah anda masih mengatakan bahwa segala bentuk penyimpangan di dalam Katolik bukan suatu agama kultus hanya untuk berupaya memenangkan argumen anda bhw hanya SSY yang sesat sedangkan Katolik tidak? Apakah anda masih menganggap Gereja Katolik sebagai bagian dari 'tubuh Kristus', ataukah anda setuju dengan saya bhw Katolik merupakan sebuah organisasi kultus yang bersifat paganisme?

    Hati-hati dengan jawaban anda sdr.Awi, sebab jawaban dan dukungan anda terhadap 'organisasi kultus' didengar dan dilihat oleh Yesus dan tercatat di surga.

    Nabi Yesaya dulu pernah memperingati orang2 dengan keras : ”Celakalah mereka yang menyebutkan kejahatan itu baik dan kebaikan itu jahat, yang mengubah kegelapan menjadi terang dan terang menjadi kegelapan, yang mengubah pahit menjadi manis dan manis menjadi pahit.” (Yesaya 5:20)

    Agama-agama Kristen palsu telah menghasilkan kegelapan rohani bagi umat manusia sepanjang sejarah dan meninggalkan "rasa pahit" di mulut orang-orang yang berhati jujur dan tulus mencari kebenaran.

    -Truthseeker-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenai foto di situs norak itu:
      Orang brazil berdoa di depan foto paus John Paul II yg meninggal dunia, bagus itu, tanda hormat & kasih mengantar kepergian seseorang. Demikian pula anak kecil berlutut doa di depan patung paus konteksnya sama.
      Obelisk itu fungsinya sbg jam matahari.masa sih truthseeker tdk tau jam matahari. Perhatikan di foto yg kedua, lihatlah bayangannya ada dimana, nah dgn melihat bayangannya orang tau saat itu jam berapa
      Gua Hira dimasuki nabi Muhammad krn bersembunyi dr kejaran pasukan kafir bukan seperti yg ditulis pembuat blog.
      Dari sini sudah kelihatan karakter anda gampang dikibuli.

      Delete
  3. Dear all,

    Sebenarnya topik sdr.Awi di thread ini sudah saya komentari di thread :

    http://saksi-saksi-yehuwa.blogspot.com/2012/09/pola-pikir-saksi-yehuwa-hitam-putih.html?showComment=1348123340318#comment-c791414242685705250

    Saya katakan tentang cara pandang sdr.Awi demikian : Di lubuk hati nuraninya yg terdalam, sdr.Awi sebenarnya setuju dengan argumentasi saya bahwa agama Katolik masuk dalam kategori organisasi Kultus. Tetapi karena dia sudah terlanjur "mengutip" berbagai isi tulisan yang dia percayai sebagai para 'ahli kultus' (steve Hassan, Singer, Lifton) yang sebenarnya merupakan para tokoh2 oposisi dan kritikus SSY. Sdr.Awi sudah terlanjut 'mengkultuskan' para ahli kultus itu sebagai 'maha guru' dia untuk mengkritik SSY.

    Coba perhatikan kembali kutipan tulisan pernyataan sdr.Awi berikut ini :
    Awi wrote: Tetapi kriteria kultus tidak hanya bersandar pada 1-2 kriteria. Steve Hassan memberi 4 ciri (bukan kriteria ya), Singer 6 dan Lifton 8. Dan maaf, Katolik bukan organisasi kultus, sedangkan MP masuk Pa.

    Terlihat jelas bahwa sdr.Awi SANGAT YAKIN bahwa isi tulisan para ahli kultus itu ABSOLUTE BENAR, seolah-olah para kritikus SSY itu (steve Hassan, Singer, Lifton) absolute menyampaikan penilaian yg obyektif dan menyampaikan kebenaran absolute tentang mana agama yg layak dihakimi sbg agama kultus dan sesat serta mana yang tidak, dan pernyataan mereka menjadi sebuah HARGA MATI yang tidak boleh lagi diganggu-gugat. coba perhatikan sdr.Awi katakan "maaf, Katolik bukan organisasi kultus, sedangkan MP masuk Pa."

    Siapa sih steve Hassan, Singer, Lifton itu? apakah mereka nabi Allah telah mendapat ilham dari Allah sehingga berhak menghakimi agama tertentu sesuai sudut pandang dia?

    Saya tidak tahu apa yg ada dalam benak sdr.Awi ini, namun satu hal yg saya ingin katakan adalah, jika SSY merupakan organisasi Kultus sedangkan Katolik bukan, maka saya yang cukup lama berada di dalam agama Katolik dan telah mengadakan riset yg seksama ttg penyimpangan2 di dalam Katolik dapat melihat dengan jelas bahwa pendapat dari steve Hassan, Singer, Lifton hanyalah 'hisapan jempol belaka'.

    NB: Steve Hassan adalah mantan penganut Gereja Unification, sebuah gereja Kristen dengan paduan beberapa unsur agama Buddha yang didirikan di 1954 oleh Sun Myung Moon.

    -Truthseeker-

    ReplyDelete
  4. Buat Saudara ku Truthseeker,

    begini Pak, saya minta apa hasil riset anda ??
    bisa di sebutkan!

    hal ini menarik bagi saya untuk membahasnya (jangan asal ngomong seperti isapan jempol yah pak...)
    kita akan membahas secara sejarah, biar terlihat dengan jelas. ^__^

    pertanyaan pertama:
    Yang manakah yang sesat ?
    a. Russel & Rutherford
    b. Para Rasul & Bapa-Bapa Gereja

    di jawab yah pak....

    ReplyDelete
  5. Julianus wrote :

    Yang manakah yang sesat ?
    a. Russel & Rutherford
    b. Para Rasul & Bapa-Bapa Gereja


    Lho? menurut anda gimana? apakah mereka tidak bisa sesat? Jelas Russel & Rutherford bisa sesat, Bapa-Bapa Gereja bisa sesat, bahkan Rasul pun bisa sesat. ingat! Alkitab dgn tegas mengatakan bhw MANUSIA TIDAK ADA YG SEMPURNA. Anda bisa sesat, saya bisa sesat, Awi bisa sesat, siapapun bisa sesat. Yang tidak sesat hanya Yesus dan Allah Yehuwa. Malaikat saja pun bisa sesat dan memberontak kepada Allah lalu kemudian menjadi Setan si Iblis, bukan?.

    Anda tidak pernah baca ya di Alkitab bahwa seorang Nabi Allah pernah dimakan singa (dihukum Allah) karena sesat. Para Imam Besar Yahudi dulu banyak yg dihukum Allah karena bertindak sesat. Bahkan Bait Suci Allah di Yerusalem pun dihancurkan atas "izin Allah", dua kali Bait Suci dihancurkan atas nubuatan Allah lewat para nabi (oleh kerajaan Nebukadnezar dari Babilon, dan oleh Jendral Titus dan Cestius Gallus dari Romawi). Sanhedrin mahkamah agama yang tadinya merupakan "tahta suci" dari sistem ibadah Judaisme kepada Allah belakangan ditinggalkan dan dikritik habis2an di dalam Alkitab sebagai organisasi agama munafik yg berasal dari Setan, padahal awalnya Sanhedrin bersih secara rohani. Rasul Petrus pun pernah sesat dalam hal pandangannya tetang hukum sunat, Petrus awalnya menganggap bahwa semua orang Kristen wajib disunat agar diperkenan, bahkan Petrus tidak mau duduk makan bersama orang2 Kristen yang tidak bersunat pada waktu itu, belakangan Petrus bertobat.

    Gon't be so naif my brother Julianus.

    Btw. Apakah menurut anda Paus itu merupakan "bapa gereja" ? maaf sebab menurut saya TIDAK !


    Regards,
    Truthseeker.

    ReplyDelete
  6. Bapak Truthseeker,

    saya tidak naif pak, saya hanya ingin memberikan pertanyaan, masa dibilang naif. ^_^

    oke, dari pernyataan Bapak, setelah Tuhan Yesus naik ke Surga, Adakah Para Rasul sesat dalam pengutusan mereka? begitupun Para Bapa Bapa Gereja Purba yang sesat dalam Masa Hidupnya dalam Menumbuhkan Kekristenan sampai keseluruh Dunia?

    saya bertanya Lagi yah pak, mengapa tidak menurut bapak (Paus merupakan Bapa Gereja)???

    salam kasih Kristus.

    ReplyDelete
  7. Syallom semuanuya:
    Sebetulnya saya agak bingung dengan arti kata " sesat ", apalagi dengan uraian bp truthseeker yg menyatakan:.......Rasul pun bisa sesat...Rasul Petrus pun pernah sesat dalam hal pandangannya tetang hukum sunat, Petrus awalnya menganggap bahwa semua orang Kristen wajib disunat agar diperkenan, bahkan Petrus tidak mau duduk makan bersama orang2 Kristen yang tidak bersunat pada waktu itu, belakangan Petrus bertobat...."
    Menurut saya yg baru belajar ini:
    1.seorang Rasul tidak mungkin sesat, tapi mereka pernah melakukan kesalahan dalam perbuatannya (krn sebagai manusia)
    Tolong bpk2 diatas menjelaskan kepada saya arti sesat, apalagi bp T.S mengatakan bahwa rasul sesat-

    ReplyDelete
  8. Dear sdr.Julianus.

    Yesus Kristus pernah menubuatkan bahwa agama yang benar akan hampir tersembunyi sama sekali selama suatu waktu, Dalam suatu ilustrasi mengenai gandum dan lalang. Bacalah kisahnya di Matius 13:24-30, 36-43. Yesus menaburi ladang dengan gandum, ”benih yang baik”, yang menggambarkan murid-muridnya yang setia yang akan membentuk sidang Kristen semula. Ia memperingatkan bahwa ”seorang musuh”, Setan si Iblis, pada waktunya akan menaburi lagi ladang gandum itu dengan ”lalang”—orang-orang yang mengaku mengikuti Yesus Kristus tetapi yang kenyataannya menolak ajarannya.

    Segera setelah kematian rasul-rasul Yesus, muncullah orang-orang yang merepresentasikan rasul-rasul palsu yang belakangan terbukti menjadi ”lalang”, yang mendukung ajaran manusia yang diputarbalikkan dan bukannya ”firman Allah”. (Yeremia 8:8, 9; Kisah 20:29, 30) Akibatnya, Kekristenan yang menyimpang dan palsu muncul di pentas dunia sepanjang sejarah. Kekristenan itu didominasi oleh apa yang Alkitab sebut ”si pelanggar hukum”—golongan klerus bejat yang berkubang dalam ”segala macam tipu daya yang tidak adil-benar”. (2 Tesalonika 2:6-10) Yesus menubuatkan bahwa keadaan ini akan berubah ”pada penutup sistem ini”. Orang Kristen yang seperti gandum akan dikumpulkan dalam persatuan dan ”lalang” akhirnya akan dibinasakan. Jadi penyesatan sudah ada sejak dulu, sejak awal KeKristenan dibentuk bahkan tidak lama setelah Yesus Kristus mati atau meninggalkan bumi ini, para Rasul mengatakan bahwa penyesat itu muncul dari dalam sidang Kristen, bukan dari luar. Sejak abad pertama Masehi, Setan sudah menaburkan benih-benih kesesatan ke dalam KeKristenan, yang digambarkan dengan perumpamaan "benih lalang". Tanaman gandum yang menggambarkan ajaran Kristen murni seolah-olah terhimpit oleh tanaman lalang yang ditanam oleh Setan. Secara sepintas gandum dan lalang terlihat mirip dan hampir sama, namun pada dasarnya berbeda. Demikianlah Kristen palsu akan terlihat sama seperti Kristen palsu. Dan seperti lalang yg tumbuh lebat dan bisa mengatasi tanaman gandum, demikianlah Kristen palsu bisa tumbuh lebat (mayoritas) dan menghimpit Kristen sejati sehingga hampir tak terlihat (minoritas).

    Kekristenan palsu inilah yang bertanggung jawab atas timbulnya ”barbarisme total selama berabad-abad” dan kegelapan rohani yang menyelubungi Susunan Kristen pada abad-abad setelahnya (salahsatunya ttg sejarah INKWISISI dan PERANG SALIB). Karena sudah bisa melihat hal ini dan semua tindakan bejat dan bengis lainnya yang dilakukan sejak saat itu dalam nama agama, Alkitab dengan tepat menubuatkan bahwa ”oleh karena [orang-orang yang mengaku Kristen] ini, jalan kebenaran akan dicaci”.—2 Petrus 2:1, 2.

    Sebenarnya, Setan telah membangun sebuah imperium agama palsu sedunia, yang diidentifikasi oleh kefasikan, kebencian, dan pertumpahan darah yang hampir tiada henti. Alkitab menyebut imperium ini sebagai ”Babilon Besar, ibu . . . perkara-perkara yang menjijikkan di bumi”, dan ia digambarkan sebagai seorang pelacur yang menunggangi sistem politik yang seperti binatang buas. Jelaslah bahwa "wanita pelacur" itu bertanggung jawab atas ”darah . . . semua orang yang telah dibantai di bumi”.— Wahyu 17:4-6; 18:24.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  9. Buat sdr.Anonim, boleh tahu nick-name anda?.

    anda mengatakan : Menurut saya yg baru belajar ini: seorang Rasul tidak mungkin sesat, tapi mereka pernah melakukan kesalahan dalam perbuatannya (krn sebagai manusia) Tolong bpk2 diatas menjelaskan kepada saya arti sesat, apalagi bp T.S mengatakan bahwa rasul sesat.

    Boleh saya tahu apakah anda Katolik atau Protestan? jika anda Protestan bagaimana bisa anda tidak mengerti arti dari kata "sesat"? apakah pendeta di Gereja anda tidak pernah mengajari anda tentang hal itu? jika arti kata sesat anda tidak tahu, bagaimana dengan konsep dari doktrin Tritunggal? maaf, saya hanya curious saja.

    Matius 22:29 - Yesus mengatakan arti kata Sesat adalah tidak mengerti Kitab Suci.

    Rasul-rasul pernah sesat dan pernah ditegur oleh Yesus (bahkan salahseorang rasul mengkhianati Yesus, yaitu Yudas Iskariot). Bukan hal yang mengherankan jika Rasul bisa sesat, sebab Malaikat Allah pun bisa sesat.

    Yesus pernah menegur rasul Petrus dengan keras : baca kitab Markus 8:33 Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: "Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.

    Bahkan murid-murid awal Yesus sempat bertengkar utk memperebutkan kedudukan terkemuka diantara mereka : baca Lukas 22:24 - Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.

    Rasul Petrus dengan terus terang memberikan peringatan terhadap pengaruh dari ”umat Kristiani” yang seperti lalang terhadap cara orang akan memandang agama Kristen dan Alkitab. Ia memperingatkan, ”Demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.”—2 Petrus 2:1, 2.

    Bahkan pada abad pertama, nubuat-nubuat Yesus dan Petrus sudah mulai digenapi. Himeneus dan Piletus adalah beberapa pria-pria yang ambisius menyusup ke dalam sidang Kristen dan menabur ajaran sesat dan perpecahan di dalamnya. (2 Timotius 2:16-18; 2 Petrus 2:21, 22; 3 Yohanes 9, 10) Selama dua abad berikutnya, filsafat Yunani merusak kemurnian kebenaran Alkitab, dan banyak orang secara keliru mulai menerima doktrin kafir sebagai kebenaran Alkitab. Jadi penyesatan di dalam KeKristenan sudah ada dari sejak awal agama Kristen berdiri.

    Pada abad keempat, suatu bentuk ”kekristenan” akhirnya menjadi agama resmi Kekaisaran Roma. Tetapi ”kekristenan” itu berbeda sekali dari agama yang telah diberitakan oleh Yesus. Pada masa itu, ”lalang” mulai berkembang, tepat seperti yang telah dinubuatkan Yesus. Meskipun demikian, kita dapat yakin bahwa sepanjang masa itu, ada orang-orang yang mewakili kekristenan sejati dan berupaya keras untuk mengikuti Alkitab sebagai Firman Allah yang terilham.—Matius 28:19, 20.

    Regards,
    Truthseeker

    ReplyDelete
  10. Coba deh.. bapak yang baca baik" tulisan bapak.

    anda melihat kedalam ilustrasi yang bapak sajikan, apakah itu tidak di tujukan kepada MP dan SSYnya?

    lalang diantara gandum. mengatakan bahwa mereka adalah "gandum" padahal mereka dari jenis yang berbeda "lalang".

    kembali yah Pak, Bukanlah "Agama" yang di Dirikan oleh Tuhan Yesus, melainkan "Gereja-Nya" sendiri.

    wajar jika memang Bapak berpikir begitu. karena "mungkin" itulah yang diajarkan Oleh MP.

    Tidak ada yang menjadi Pilihan Tuhan itu sesat, akan tetapi jika mereka melakukan kesalahan bukan berarti mereka sesat, mereka tetap setia kepada iman mereka sampi mereka mati, Bahkan jika Rasul Petrus sesat, tidak mungkin dia memilih mati Disalib terbalik.

    Jadi pada Waktu Yesus memarahi Petrus karena Kesalahannya, apakah Petrus Sesat?

    dijawab yah Pak,,,

    salam Kasih Kristus

    sek

    ReplyDelete
  11. Buat sdr.Julianus, sdr.Awi, dan pembaca lainnya.

    Sesuai topic thread di sini, Berikut adalah daftar listing dari kesesatan gereja Katolik (dan mayoritas cendikiawan Protestan pada umumnya mengakui hal itu).

    LIST OF CATHOLIC HERESIES And HUMAN TRADITIONS ADOPTED and PERPETUATED by the ROMAN CATHOLIC CHURCH IN THE COURSE OF 1600 YEARS

    (Compiled by Rev. Stephen L. Testa)

    “And ye shall know the truth, and the truth shall
    make you free.” —Jesus in John 8:32

    Selengkapnya silahkan ke situs web di bawah ini :

    http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm


    -Truthseeker-

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesat obatnya introspeksi. Kiamatnya kira-kira kapan mas?? Tidak ada yg tau ya? Saya jawab ADA. Bukan cuma tau kiamat saja, tapi tau segala isi Alkitab termasuk isi surga. Kaum terurap tolok ukur/parameter/kriterianya juga tau semua komplit dech. Sampai mas truth servant bisa membedakan yg terurap dg yg bukan. Bisa ngelihat kedatangan 'yesus' yg kedua tapi invisible. Nah lo gimana tuh? Kejar tuh orang, jangan kita yg dikerangkeng.

      Delete
    2. Ingat lho rasul Yohanes bisa membedakan kaum terurap dari tanda yg dimeteraikan Allah pd bagian dahi. Kabarkan alkitab pada saksi-saksi lebih dahulu door to door.

      Delete
  12. Bapak Truthseeker.

    tentang website itu sudah pernah dibahas disini: http://katolisitas.org/8311/benarkah-gereja-katolik-bukan-gereja-universal
    harap di baca baik-baik yah bapak truhseeker.
    semoga link yang saya refrensi ke bapak bisa membantu.

    mohon maaf pak awi saya banyak memberikan Link dari luar, karena jawabannya sudah ada disana jadi saya tidak ingin menuliskan kembali.


    Salam Kasih Kristus Tuhan

    ReplyDelete
  13. Shaloom Truthseeker


    “And ye shall know the truth, and the truth shall
    make you free.” —Jesus in John 8:32

    Can u free become a part of WT organisation..?? if u can't free must be not from the truth...

    Jesus Bless U Bro...

    ReplyDelete
  14. Setengah kebenaran yg disembunyikan:

    Inkuisisi itu eksekutor nya prajurit kerajaan, lokasinya di dalam ruang kastil, alat penyiksaannya dibuat oleh tentara kerajaan.

    Apakah rohaniwan bisa mengoperasikan alat siksanya? Apakah tega ?
    Apakah eksekutor memamerkan hasil eksekusinya kpd khalayak? Menunjukkan jasad kpd rohaniwan? Atau langsung mengubur tanpa banyak yg melihat?

    Jika eksekutor nya prajurit, ya bisa jadi kebablasan krn sudah terbiasa menyabet kan pedang ke musuh. Kalau rohaniwan turun tangan langsung menyiksa orang itu peluangnya kecil.

    Besar kemungkinan alat siksanya berbagi pakai untuk keperluan rutin menginterogasi pemberontak kekuasaan raja.

    Jadi semuanya hanya bisa menduga2 saja. Kalau setengah kebenaran diatas disembunyikan tentu motifnya sudah tidak murni.

    Coba lihat di serial Jodha akbar, raja Jalaludin selalu meminta nasihat ulama, ulama nya tidak mencampuri urusan tahanan, mau disiksa kek, ulama nya tidak bisa melongok ke dalam ruangan penjara, tidak bisa menginspeksi prajuritnya kejam atau tidak.
    Lihat juga serial Ashoka, pendeta Hindu (acharya) selalu diminta nasihatnya, namun urusan teknis tidak ada kuasa mengubah keputusan raja. Itulah fakta di setting jaman kerajaan Eropa mirip2 dengan logika kita juga, rohaniwan tidak sampai turun tangan dalam teknis lapangan.

    Salam
    AS

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada beberapa contoh
      Contoh misi rahasia militer
      1 genosida yg diperintahkan Slobodan Milosevich, makin sedikit yg tahu makin bagus bagi si pemberi instruksi
      2 genosida Hitler itu juga sifatnya rahasia, baru setelah kebongkar jadi skandal

      Dari contoh itu bisa jadi rohaniwan tidak tahu apa2 ttg penyiksaan inkuisisi. Baru tahu sesudah jadi skandal. Sudah kebongkar pun algojo nya nggak ada yg ngaku, saling melindungi, saling lempar tanggung jawab, ngeles.

      Yang ini contoh kebablasan
      Di Indonesia ada tim mawar Kopassus yg kebablasan. Seberapa bahayanya mahasiswa yg diculik?, sampai segitunya diperlakukan prajurit yg kebablasan.

      Contoh terakhir.
      Ini seandainya umat Kristen mengadu pada Pak Jokowi perihal watchtower, maka Pak Jokowi akan minta advis PGI, KWI, Kapolri dan jaksa Agung. Rohaniwan hanya bisa memberi masukan, selebihnya terserah Presiden. Terus Pak Presiden memerintahkan Kapolri, Kapolri memerintahkan bawahannya hingga tingkat Polsek. Nah Disinilah peluang kebablasan penanganan itu mungkin terjadi. Nanti pasti rohaniwan disalahkan lagi. Begitu kejadiannya di masa inkuisisi.

      Salam
      AS

      Delete
    2. Jika Pak Presiden memberi perintah "Pak Kapolri, saya minta masalah watchtower ini dibereskan ", dijawab "Siap".

      Kata Dibereskan jika dimengerti dengan tepat, artinya
      Diselidiki unsur pidananya
      Diamati kegiatannya
      Dicari jalan membubarkannya

      Jika kebablasan artinya
      Balai kerajaan langsung dikepung satu regu dan disegel
      Orang2 yg ada diangkut ke Polsek dan diinterogasi maraton
      Kelompok pemimpin ditahan, selebihnya kena wajib lapor
      Diinterogasi scr represif didesak mengaku
      Ini baru yg disebut kebablasan.

      Jadi inkuisisi jaman dulu itu hanya persoalan penegakan hukum yg kebablasan, pimpinan pasukan ngaku kecolongan, namun nasi sudah jadi bubur. Lihatlah alat buktinya berupa alat interogasi, bukan alat genosida, rohaniwan jelas sudah ngerti item kesesatannya, buat apa repot2 menginterogasi hal yg sudah jelas. Interogasi itu masalah politik kekuasaan yg merongrong wibawa raja dg mendompleng agama (politik memanfaatkan agama). Artinya masyarakat dibenturkan dg sentimen agama, kemudian kerajaan jadi lemah dan kaum pemberontak bisa menjalankan aksinya. Ini yg diinterogasi yaitu konspirasi politik. Persoalan ini sudah lama selesai kenapa diungkit watchtower?

      Jika problemnya hanya itu kita sbg orang Kristen akan lega, lepas dari Hoax watchtower, dengan kepala tegak.

      Saluran TV Discovery pernah mengangkat tema inkuisisi dari sisi cara kerja alat siksa nya (sisi ilmu pengetahuan) dan dari sisi sejarah. Saluran ini proporsional tanpa menuduh, tapi watchtower menyebarkan Hoax inkuisisi yg beda dari Discovery.

      Salam
      AS

      Delete

Tolong SEBUTKAN Nama Atau Initial Anda saat memberi komentar agar memudahkan Mitra diskusi Anda mengidentifikasikan Anda.

Non Kristiani, mohon tidak memberi komentar.

Jika Anda ingin komentar, silahkan klik DI SINI DULU

.